Zaman Serba Instan koq Ga Punya Waktu?

My friends, pernah ga terpikir pertanyaan seperti itu? Bayangin aja… di zaman yang serba cepat, serba instan, serba mudah koq orang-orang malah semakin kekurangan waktu.

 

Istri-istri pada mengeluh, “Suamiku telah banyak berubah. Dulu waktu pacaran dia rela nungguin aku seharian penuh, sekarang setelah menikah… Jangankan seharian penuh, 2 jam private moment aja uda ga ada untukku. Kita ga pernah lagi punya waktu untuk bicara dari hati ke hati kayak dulu. Alesannya: ada urusan mendesak lah, ada meeting lah, ada dinas luar kota lah, dsb.”

Anak-anak juga protes, “Papa mamaku selalu sibuk bekerja, tiap hari mereka nyari uang ampe lupa waktu. Aku bangun tidur, mereka uda berangkat kerja, aku tertidur, mereka belon pulang. Mereka ga punya waktu untukku.”

Suami-suami juga ga kalah sewot, “Istriku waktu awal-awal menikah, orangnya menyenangkan. Dia seneng masak di dapur, suka ngasih teh anget begitu aku pulang, siapin bak mandi, dll. Tapi sekarang? Dia sibuk ngurusin sinetron dan acara gosipnya. Dia ga punya waktu lagi untukku.” Baca lebih lanjut

My friends, pernah terpikir kalau hidupnya sapi lebih beruntung daripada kita sebagai manusia? Hah… gimana ceritanya sapi lebih beruntung daripada manusia? Kalau kita memperhatikan hidupnya sapi, dia tahu tujuannya dia hidup, dia hidup untuk menghasilkan susu buat manusia dan kalau dia tidak lagi memproduksi susu, dia tahu bahwa waktunya telah tiba untuk dipotong dan diambil dagingnya. Dia dengan jelas tahu kalau dia ada di dunia ini untuk menghasilkan daging dan susu bagi manusia. Nah kita sebagai manusia, untuk apa kita hidup? Kapan kita tahu kalau waktu kita untuk dipanggil pulang ketemu Bapa di surga telah mendekat?

 

Ada yang bilang, “Tujuan hidupku: Aku ingin membahagiakan orang tua.” Itu bagus,nothing wrong with that. Tapi sebagaimana sapi siap dipotong kalau dia telah selesai memberikan susu buat manusia, siapkah Anda dipanggil pulang kalau orang tua Anda telah bahagia?  Anda telah mendapatkan apa yang selama ini menjadi tujuan hidup Anda, harusnya Anda telah puas hidup di dunia ini dan siap dipanggil pulang alias mati, bukankah begitu? Bagaimana kalau karena satu dua hal, sebelum tujuan itu terlaksana, orang tua Anda telah dipanggil duluan? Masihkah Anda memiliki tujuan hidup?

Ada yang bilang, “Tujuan hidupku: Aku ingin mempunyai rumah dan mobil mewah, impian masa kecilku” Sama halnya dengan pernyataan di atas. Bagaimana kalau karena jalan hidup Anda yang terang benderang, pada umur 40 tahun, Anda telah dapat memiliki semua itu. Apakah Anda telah siap dipanggil pulang karena tujuan hidup Anda telah tercapai?”

Ada yang bilang, “Tujuan hidupku: Aku ingin anak cucuku sukses dan bahagia.” Kalau emang Anda punya anak, kalau tidak? Semua harta benda yang Anda dapatkan seumur hidup Anda akan beralih ke tangan kerabat Anda atau bahkan ke panti sosial. Atau, siapa yang tahu kalau semua yang telah Anda kumpulkan selama hidup Anda dengan menahan segala keinginan mata Anda demi anak cucu, akhirnya habis tidak bersisa di tangan anak Anda sendiri? Apakah Anda mau bersusah payah selama hidup Anda supaya anak Anda bisa menikmatinya dengan berfoya-foya? Kalau emang itu tujuan hidup Anda, Anda termasuk orang yang sangat baik sekali, tapi sekaligus bodoh. Artinya: Anda bekerja sampai mati, Anda tidak menikmatinya tetapi orang lain, meskipun itu anak Anda sendiri. Itu bukan panggilan hidup manusia, tapi kuda. Itulah yang kuda lakukan seumur hidupnya, bekerja sampai mati.

Ada yang bilang, “Tujuan hidupku: Aku ingin jadi orang yang berguna untuk masyarakat, untuk memajukan bangsa dan negara. Aku hidup untuk negeriku.” Suatu pendapat yang make no sense. Itu sama seperti daun berkata, “Aku ingin hidup supaya melalui aku pohon tempatku bernaung mendapat manfaatnya.” Hubungan antara Anda dengan negeri Anda itu seperti daun dan pohon. Tanpa Anda pun, negeri Anda dapat terus berjalan sebagaimana adanya. Anda mungkin dapat menjadi presiden untuk sementara waktu… tapi setelah masa jabatan Anda, another king will reign. Apa yang akan dia lakukan? You’ll never know, dia dapat merusak buah pekerjaan Anda yang telah Anda tekuni bertahun-tahun ataupun meneruskannya. Tapi apakah Anda telah mencapai tujuan hidup Anda?

Ada yang bilang, “Tujuan hidupku: Aku hidup untuk mempertahankan garis keturunan leluhurku. Aku dari turunan ningrat dan aku adalah generasi ke-sekian dari keluarga kerajaan A.” My friends, kalau leluhurmu sendiri tidak mengerti untuk apa mereka hidup, tidak ada gunanya untuk melahirkan generasi selanjutnya. Baca lebih lanjut

TUHAN adalah Bapa dan Pembimbingku

Ketika dunia menggoda saya, “Menjadi pelayan Tuhan tidak menghasilkan untung apa-apa, apalagi jika engkau memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan masa depan yang cerah. Kamu dapat meraih apa saja di dunia ini.” Alkitab berkata,” Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Johannes 2:15-17).

Ketika dunia menggoda saya, “Kamu merusak masa depanmu sendiri, kamu memiliki gelar MSc dari Jerman, kamu seorang Chemical engineer, kamu dapat bekerja di perusahaan Internasional, memiliki keluarga dan menikmati hidup.” Dengan kekuatan dari Tuhan, saya akan berkata, “Masa depan saya ada di tangan Tuhan, pernikahan adalah berkat dan keputusan dari Tuhan; Dia akan memberikan semua yang saya butuhkan pada waktu yang tepat.” Alkitab berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerjaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu jangalah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6:33-34).

ARTI SALIB YANG SEBENARNYA (BAGIAN II)

Pikirkan penderitaan Kristus bagi Anda

Tangan dan kakiNya terpaku oleh karena anda dan saya dan semua orang di dunia ini. Kita semua memiliki bagian/andil dalam kematian Kristus karena dosa-dosa kita. Dosa-dosa kita membuat Dia harus terletak di kayu salib-dan Anda turut berpartisipasi dalam hal itu. Anda tidak akan pernah memahami Alkitab, Anda tidak akan pernah memahami kematian Kristus di kayu salib, sampai Anda memahami bahwa Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan benar dan murni.
Dia bahkan tidak bisa memandang yang jahat. Waktu itu merupakan penderitaan yang mengerikan bagi Tuhan Yesus Kristus di kayu salib, bayangan kegelapan datang antara Bapa dan Anak. Tuhan tidak dapat memandang dosa, dan pada saat itu Dia meletakkan dosa-dosa Anda dan saya pada Kristus. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat menjadi dosa karena kita (2 Korintus 5:21). Itu berarti bahwa Dia tidak pernah mengenal dosa, tidak pernah berbohong, tidak pernah memiliki pikiran jahat, tidak pernah memiliki keserakahan atau nafsu. Tapi semua kotoran dan kotoran dari kehidupan Anda dan kehidupan saya turun kepadaNya. Tak satu pun dari kita yang akan pernah memahami misteri yang terjadi pada saat itu. Baca lebih lanjut

ARTI SALIB YANG SEBENARNYA (BAGIAN I)

Arti salib yang sebenarnya (Bagian I)


Yesus Kristus mati di kayu salib yang hina untuk keselamatan kita. Kita tidak menyembah salib, kita menyembah Kristus, yang hidup. Di antara semua lambang yang ada di dunia, salib penuh dengan hal yang mengagumkan dan mengherankan. Sejarah salib jauh sudah ada sebelum Kristus datang. Bangsa Romawi yang menggunakannya untuk mengeksekusi orang.

Korban terpasang di salib dengan tali, atau tangannya dipaku, dan ia dibiarkan mati. Bahkan korban disiksa secara alami dengan panas matahari, atau tubuhnya ditarik,  sebelum disalibkan, kadang-kadang membutuhkan waktu seminggu untuk mati di kayu salib. Ini adalah salah satu cara yang paling mengerikan, menyakitkan untuk mati.

Baca lebih lanjut

BUKTI KEBANGKITAN YESUS

Bila Yesus mati apakah Dia benar-benar bangkit ? Menurut J.R.W Stott dalam bukunya Karya Kristus bagi kita. Ada empat bukti untuk membuktikan bahwa Ia sudah bagkit yaitu kubur yang kosong, kain kafan, penampakan Yesus dan murid-murid Yesus yang berubah.

I. KUBUR YANG KOSONG

Kalau anda ke Israel dan melihat tempat dimana dahulu Yesus dikuburkan ada tertulis; “Jangan cari orang hidup di tengah-tengah orang mati, Ia sudah bangkit lihatlah kuburNya kosong”. Ketika kita masuk ke kuburan itu, memang kosong. Saya bersyukur Tuhan Yesus tidak ada kuburanNya. Kalau kita melihat, ada tokoh-tokoh agama tertentu yang mati dan tidak bangkit kembali, kemudian beberapa waktu kemudian ditemukan giginya. Di tempat penemuan itu kemudian dibuat kuil sebagai bukti bahwa sang tokoh pernah hidup. Saya bersyukur Tuhan Yesus sudah bangkit. Jadi tidak perlu ada kuburan untuk mengenangNya. Baca lebih lanjut

BUKTI KEMATIAN YESUS

Ada pengajaran yang mengatakan bahwa Yesus sebenarnya tidak mati di kayu salib, tetapi digantikan oleh Yudas Iskariot. Mengenai analisa seperti ini, ada dua anggapan keliru mengenai kematian dan kebangkitan Yesus, yaitu :

  1. Sebenarnya Dia tidak benar-benar mati tetapi hanya mati suri saja. Dia hanya pingsan, kemudian pada hari ketiga Dia hidup lagi.
  2. Sebenarnya Dia hanya manusia biasa dan Dia sudah mati. Dia benar-benar sudah mati dan tidak bangkit lagi. Murid-murid itulah yang mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit agar mereka dapat membuat agama baru.

Dari dua teori kemungkinan itu, mari kita buktikan bahwa kedua-duanya tidak benar karena dengan jelas Alkitab memberikan fakta-fakta bahwa Yesus itu tidak pingsan. Berbagai penulis di Alkitab memberikan bukti-bukti yang nyata. Ada seorang ahli hukum dari Universitas Harvard yang bernama simon Greenleaf mengatakan bahwa fakta-fakta untuk menunjukkan bahwa Yesus itu bangkit secara otentik, jauh lebih banyak daripada fakta-fakta yang biasanya mereka gunakan di pengadilan untuk menghakimi orang. Fakta untuk menghakimi orang di pengadilan dibandingkan dengan fakta Yesus bangkit jauh lebih sedikit. Baca lebih lanjut

AWAS !!! NABI PALSU !!!

AWAS !!! NABI PALSU !!!

RINGKASAN MENGHADAPI SERIGALA BUAS BERBULU DOMBA, NABI PALSU.

Matius 7:5-23

PENDAHULUAN

Di akhir zaman ini banyak orang yang muncul dan menyebut dirinya nabi. Tetapi kita harus tetap berpegang pada Firman Tuhan, karena nubuatan seorang nabi tidak pernah bertentangan dengan Firman Tuhan.

Alkitab berkata dengan tegas bahwa nabi palsu di hadapan Yesus sama dengan serigala yang buas. Dan berbicara tentang serigala yang buas, kemungkinannya :

  1. Kita bisa dimakan.
  2. Dia bisa menyerang segala sesuatu dan akan menghancurkannya.
  3. Yang lemah-lemah pasti akan mati semua.

Orang yang memiliki iman ayam,yang suka mengorek-ngorek masa lalu, akan dimakan habis oleh serigala yang buas. Berbeda dengan iman rajawali, akan terbang tinggi dan terhindar dari serigala yang buas.

Jika serigala tersebut berbulu domba maka yang harus kita lakukan adalah jangan tertipu. Jadi apa yang mata kita melihat bahwa itu adalah domba maka tidak selamanya itu adalah domba karena bisa saja serigala yang menyamar sebagai domba.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan tentang nabi palsu :

1. Dinubuatkan Oleh Yesus

Kita tidak perlu heran dengan adanya nabi palsu karena Yesus sudah menubuatkan bahwa di akhir zaman ada banyak serigala berbulu domba karena iblis menyamar sebagai malaikat terang. Oleh sebab itu kita harus mengerti bahwa dari buahnyalah kita akan mengenalnya.

Ciri-cirinya :

MENDAKWA SI PENDAKWA

MENDAKWA SI PENDAKWA

“Kita semua bisa hidup dalam pandangan yang sama, tetapi tidak semua dari kita punya cara pandang yang sama” Konrad Adenaver.

“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab iblispun menyamar sebagai malaikat terang.”

2 Korintus 11:14

Saudaraku, kalau kita renungkan setiap usaha anda untuk melakukan perubahan yang positif sekecil pun, pasti tidak pernah lancar atau mulus, benar bukan? Selalu ada tantangannya. Bukan kadang-kadang ada tantangan, bukan mungkin ada tantangan. Tetapi selalu ada. Jadi jangan pernah berharap, bahwa tujuan baik tidak pernah mendatangkan hal-hal buruk seperti penolakan, kecurigaan, prasangka buruk, atau penentangan terhadap kita.

Mengapa demikian? Karena ada satu musuh yang paling tidak senang kita berubah. Tidak senang kita meningkat. Tidak senang kita menjadi lebih baik. Tidak senang kita menjadi umat yang mengalahkan dunia sebagaimana teladan yang ditinggalkan oleh Yesus, Tuhan kita.

Bukan hanya tidak senang, tetapi musuh itu juga menghalang-halangi usaha anda dengan segala cara. Berusaha sekuat tenaga supaya kita tergoda untuk menyerah dengan keadaan dan akhirnya mengangkat bahu seraya berkata dengan sikap masa bodoh, “Ya sudahlah, kalau hidup saya memang semestinya begini. Selalu berhutang terus. Selalu bertengkar terus dengan keluarga. Selalu bangkrut terus. Selalu sial terus. Apa boleh buat, sejak dilahirkan saya memang orang gagal, keturunan orang gagal. Darah saya golongan G alias gagal. “ Nah, musuh itu bernama roh pendakwa.

Ya, iblis berusaha menuduh, mendakwa dan mengingatkan kesalahan masa lalu, supaya kita terperangkap keadaan masa lalu dan tidak punya semangat untuk membentuk masa depan. Lalu, bagaimana sikap kita ? Apakah kita diam saja didakwa iblis terus-menerus. Firman Tuhan menjadi jawabannya.

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Baca lebih lanjut

Mengapa TUHAN harus menjadi Manusia ?, mengapa manusia harus ditebus dengan darah ?….Bagian III

PERHATIAN : Luangkan waktu anda untuk membaca artikel ini, isi artikel ini akan membuka pikiran anda untuk mengetahui RAHASIA TERBESAR mengenai penebusan manusia !!!….MENGAPA TUHAN HARUS MENJADI MANUSIA ? dan MENGAPA MANUSIA HARUS DITEBUS DENGAN DARAH ?. Atau kalau anda merasa artikel ini terlalu panjang SILAHKAN DOWNLOAD VERSI Wordnya klik di sini :Kimiawi darah.doc

baca artikel sebelumnya : Klik di sini
……………….
Saudaraku, tidak ada untungnya bagi kita me­nyangkal dosa kita. Allah berkata bahwa jika kita melaku­kannya kita hanya menipu diri kita sendiri. Harapan saudara hanyalah mengakui dosa saudara, dan kemudian Ia mengirim ‘tentara sel darah putih’ dari darah Kristus yang kudus untuk menyucikan saudara lalu percaya kepada-Nya untuk menjaga saudara dari dosa melalui darah-Nya yang kudus itu yang selain terdiri dari ‘sel darah putih’ yang berperang dan menyucikan, juga me­ngandung antitoksin untuk mencegah agar saudara tidak jatuh lebih jauh lagi ke dalam dosa. Jangan berputus asa saat ini jika saudara berpikir betapa dalamnya saudara telah jatuh, tetapi pandanglah kepada Dia yang telah mencurahkan darah-Nya yang kudus untuk keselamatan,  penyucian, dan perlindungan saudara.

“Allah telah menjadikan bumi dan segala isinya. la, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-­kuil buatan tangan manusia, [25]dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah la kekurangan apa-apa. Karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. [26] Dari satu orang saja la telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi.

Kisah Para Rasul 17:24-26

Satu pernyataan dari ayat-ayat ini memberikan suatu perhatian yang khusus. Paulus berkata bahwa Allah telah menjadikan semua bangsa dan  umat manusia dari satu orang saja untuk mendiami seluruh muka bumi. Satu perkara yang menghubungkan semua manusia dengan setiap manusia lainnya adalah darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Semua manusia berasal dari satu darah dan darah itu adalah darah Adam, manusia pertama dan nenek moyang semua suku bangsa manusia.

Karena nyawa ada di dalam darah, seperti yang tertulis di dalam Alkitab, dan upah dosa ialah maut, dosa mencemari darah Adam dan menyebabkan dia harus mengalami kematian. Karena darah semua manusia mengandung dosa Adam, la hanya bisa dibasuh oleh darah yang tidak berdosa, yaitu darah yang membawa penebusan bagi jiwa. Sebagaimana. dosa Adam yang pertama mencemari darah seluruh umat manusia, demikian juga darah Adam yang terakhir yang murni dan tidak berdosa telah membawa penebusan bagi dosa dunia. Karena tanpa pencurahan darah, tidak akan ada pengampunan. Darahlah yang membawa penebusan atas jiwa. Dosa Hawa tidak mempengaruhi kita, walaupun Hawa yang terlebih dahulu berbuat dosa daripada Adam, dosa Adamlah yang, membawa maut ke atas umat manusia karena ini berasal dari benihnya Adam.

Baca lebih lanjut